Hurip iku Hurup

Jejering wong urip iku sejatine kudu bisa tansah aweh pepadhang marang sapa wae kang lagi nandhang pepeteng kanthi ikhlasing ati. Manawa hurip ora bisa aweh pepadhang iku tegese mati.

Rabu, 30 Maret 2011

Sajak Hujan

Hujan pagi tadi
mengingatkan aku padaMu
sedang apa?
pasti Kau sedang menjagaku

teman-temanku tertawa
saat aku bilang ada hujan:
yang membasahkan dan yang tidak membasahkan

mereka tak percaya
mereka bilang aku ngayal
tak apa
lama-lama takkan ayal

Oh ya, aku harus bercerita pada siapa kali ini?
pada hujan ataukah padaMu?
Ah, siapa pun.
kukira Kau juga sedang membaca dan mendengarku.

Dia. iya dia. siapa lagi.
yang akhir-akhir ini memenuhi otakku.
pergi.
bukan menemuiMu
tapi menemui seseorang di hatinya

sementara aku?

aku masih di sini
termangu dalam sepi
menekuri diri
dan menyebut namaMu tak tahu hari

Ya, makanya tadi.
aku tanyakan pada banyak orang:
Apa yang harus kamu katakan saat lelaki yang kamu sukai bercerita tentang perempuan yang dia sukai?
Aku terdiam
bergeming
mungkin, besok baru kutemukan jawabannya
setelah aku menemuiMu dalam sujudku
atau setelah aku bercumbu dengan hujan esok pagi.
semoga.

1 komentar:

Dvallen mengatakan...

aku selalu tersenyum bila turun hujan