Hurip iku Hurup

Jejering wong urip iku sejatine kudu bisa tansah aweh pepadhang marang sapa wae kang lagi nandhang pepeteng kanthi ikhlasing ati. Manawa hurip ora bisa aweh pepadhang iku tegese mati.

Selasa, 26 Oktober 2010

Maaf, Aku Menganggumu Kawan...




Maaf Kawan. Bila aku menganggumu. Bila kehadiranku membuatmu tak senang. Aku hanya ingin menyapamu. Itu saja. Sebenarnya aku tak minta banyak, hanya ingin pesanku di dindingmu kamu acuhkan. Bahkan hanya sekadar jempol. Tapi nyatanya tidak. Kukira kamu juga tak membalas pesan-pesan lainnya, ternyata tidak juga. Hanya pesanku saja yang tak kamu balas. Maaf. Kawan. Kiranya aku menganggu kegiatanmu. Kiranya aku mengusik kesibukanmu. Aku tahu kamu sibuk. Aku juga tahu kamu pintar.
Katakan saja bila aku membuatmu marah. Katakan saja bila kamu tak senang denganku. Ah, hanya sebuah atau duabuah pesan di dinding facebookmu. Tak sempatkah dirimu, Kawan? Atau memang enggan menyempatkan diri. Jawab saja, baik. Toh, aku hanya bertanya kabarmu. Aku tak bertanya mata kuliahmu. Aku tak bertanya siapa kekasihmu sekarang. Sebuah kabar saja enggan kamu jawab. Ya, semoga saja kamu memang tak sempat membalas atau memang tak sempat mengingat. Sudahlah. Lupakan saja racauanku ini. Tak penting untukmu. Maaf, sudah sedikit menganggu kesibukanmu. Lain kali tidak lagi kok!

Tidak ada komentar: