Hurip iku Hurup

Jejering wong urip iku sejatine kudu bisa tansah aweh pepadhang marang sapa wae kang lagi nandhang pepeteng kanthi ikhlasing ati. Manawa hurip ora bisa aweh pepadhang iku tegese mati.

Minggu, 13 Juli 2014

Mari Merajut!

Semingguan ini saya sibuk. Sibuk merajut. Haha. Ini serius. Bukan merajut kata, terlebih merajut cinta. Tapi, saya merajut benang untuk dijadikan banyak hal. Ehm, tapi, kali ini saya baru berhasil merajut satu syal. Saya mengerjakannya selama beberapa hari, mungkin sekira enam hari. Terpotong dua hari untuk ngedit sebuah novel. Tapi, lupakan waktu pengerjaan untuk satu syal ini. Yang penting, apa yang saya rasakan ketika merajut ini. Kalau kata teman saya merajut adalah in the name of serenity.

Pertama kali saya memegang jarum rajut dan benang, ayah saya berkomentar, "Mending kamu bantuin Ayah bikin kandang merpati. Kamu lebih jelas bisa pegang kayu, palu, dan paku. Daripada pegang jarum dan benang kayak gitu. Dari tadi gak jelas mau bikin apa." Saya hanya tertawa. Dalam hati mengiyakan juga, tapi, kan, saya tidak boleh menyerah begitu saja.

Ya, memang saya hampir menangis dan putus asa belajar merajut. Dari nol. Saya hanya bermodalkan satu jarum rajut untuk teknik crochet dan tiga gulung benang siet, entah apa namanya. Tapi, benang yang bagus untuk merajut adalah benang katun bali atau benang yang terbuat dari akrilik. Berhubung saya kesusahan dalam mencari benang di kota saya ini, jadilah hanya benang dan jarum ini yang saya beli. Jarum rajutnya seharga 3 ribu rupiah, sedangkan benangnya satu gulung seharga 5 ribu rupiah.


Saya mencari banyak video tutorial merajut, menirunya, gagal, cari lagi, menirunya, berhasil awalnya saja, gagal di akhir, cari tutorial lagi, susah, menirunya, gagal, begitu seterusnya sampai akhirnya saya menemukan beberapa video yang bisa membantu saya untuk merajut dengan lebih mudah.

Untuk teknik dasar merajut, saya sangat terbantu dengan video ini:


Masih ada beberapa video lagi, tetapi terlalu berat untuk diunggah di sini semua. Baiklah. Anggap saja, teknik dasar membuat crochet sudah mengerti. Ehm, cukup sulit pada awalnya, tapi nanti akan lancar dalam memutar-mutar jarum crochet-nya. Setelah teknik dasar sudah cukup bisa--meskipun tidak dapat disebut bisa, sih, haha--saya mencari video lain bagaimana caranya merajut syal dari jarum chrochet yang saya punya ini. Mengapa syal? Karena saya seringkali merasa kedinginan di tempat mana pun. Paling tidak, syal bisa bermanfaat untuk saya dalam hal ini. Ternyata saya menemukan video ini. Dan cukup mudah untuk diaplikasikan.


Dan, ternyata, videonya tidak dapat diunggah, tapi semoga link-nya masih bisa dibuka. Dari video tersebut, akhirnya saya mempunyai gambaran how to make a scarf. Ya, dari situ saya mencoba membuat syal a la saya. Dan, inilah hasilnya.

Taraaaaa ....


Ini adalah syal hasil rajutan tangan saya yang pertama. For the first time, merajut syal ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Tapi, semua itu terbayar ketika benang terakhir terkait. Ya, syal ini terlalu tipis dan kurang panjang. Ini masih dalam tahap belajar, saya ingin membuat syal lain atau mungkin nanti sweater dengan benang yang lebih halus dan bagus, lantas bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Haha.

Tapi, paling tidak, liburan ini saya tidak terlalu menganggur. Ada benang-benang yang harus saya rajut agar lebih bermanfaat.

Dan, kemudian, setelah urusan merajut ini sudah dalam level sanggup, proyek liburan selanjutnya adalah membuat kue. Tentunya di samping beberapa tulisan dan bacaan yang harus diselesaikan. Semoga nanti lebaran sudah bisa merealisasikan untuk membuat brownies kukus. Let's see!

Tidak ada komentar: