Hurip iku Hurup

Jejering wong urip iku sejatine kudu bisa tansah aweh pepadhang marang sapa wae kang lagi nandhang pepeteng kanthi ikhlasing ati. Manawa hurip ora bisa aweh pepadhang iku tegese mati.

Senin, 22 November 2010

Aku Takut

Di rumah sendirian. Dua orang malaikat itu sedang pergi. Menonton Harry Potter terbaru, katanya. Aku hanya menggeleng saat mereka mengajakku. Aku tak suka nonton film. Apalagi Harry Potter. Itu hanya akan membuatku terlelap di kursi empuk dan ruangan ber-AC itu. Ah iya, buang-buang uang.
Aku sedang berpikir tentang hujan. Tentang cinta. Proyek antologi. Argh! Aku tidak tahu harus menulis apa. (Lagi-lagi) otakku tak berkenan diajak berpikir. Padahal, temanya mudah bukan? Ya, hanya hujan dan cinta. Begitu dekat. Tapi tidak kali ini, mereka menjauh. Enggan kucumbu.
Ingin rasanya kututup saja mataku. Tak usah lagi melihat tulisan. Tak usah menulis. Tak usah membaca. Aku takut. Aku takut. Takut sekali.
Maaf. Rasa takutku belum bisa kuceritakan padamu hari ini. Terlalu berisiko. Aku tak mau itu. Yang pasti, aku tidak suka caranya. Aku takut. Ssstt... jangan bilang siapa-siapa dulu ya! Kalau ada orang yang bertanya apa yang aku takutkan, bilang saja, aku takut di rumah sendirian. haha

Tidak ada komentar: