Hurip iku Hurup

Jejering wong urip iku sejatine kudu bisa tansah aweh pepadhang marang sapa wae kang lagi nandhang pepeteng kanthi ikhlasing ati. Manawa hurip ora bisa aweh pepadhang iku tegese mati.

Kamis, 27 Juni 2013

Juni Hampir Habis

Dan, bulan Juni pun hampir habis. Lalu semua pelan-pelan terkikis.
Apa kabar, kamu? Sudah lama. Entah. Sejak kapan.
Aku takpandai menghitung waktu. Dan harusnya kamu tahu itu.
Lalu, tentang kenangan yang menjelma bintang pagi itu pun telah habis
Aku sudah membuangnya ke sungai.
Tepat. Setelah kamu pergi.

Aku takpandai menyimpan. Terlebih kenangan.
Biarlah dia kembali. Pada laut.
Yang telah melahirkannya.

Hei,
Apa kabar, kamu?
Semoga kamu tetap baik-baik saja.
Sama seperti terakhir aku bertemu denganmu.
Tentang perpisahan. Tentang ucapan selamat tinggal.

"Apa yang kaurasakan ketika dia pergi? Apa ada sesuatu yang hilang?"
seorang temanku mencercaku. Terdiam.
Lalu, semuanya kembali syahdu.
Ada yang berat di pelupukku.
"Bukan ada yang hilang. Tapi, aku yang hilang.
Luruh dalam kenangan yang kubuang."
Kataku lirih.

Tidak ada komentar: