Hurip iku Hurup

Jejering wong urip iku sejatine kudu bisa tansah aweh pepadhang marang sapa wae kang lagi nandhang pepeteng kanthi ikhlasing ati. Manawa hurip ora bisa aweh pepadhang iku tegese mati.

Rabu, 01 April 2020

Kepada Semesta,

Depok, 1 April 2020


Aku tidak akan menanyakan kabarmu sebagaimana surat-surat lain dibuka sebab aku tahu, kamu sedang tidak baik-baik saja. Kita semua sedang tidak baik-baik saja. Hanya saja, kita sedang mencoba baik-baik saja, terlihat tegar dengan tagar-tagar #dirumahsaja yang bertebaran di mana-mana. Tagar itu seolah penanda bahwa hidup kita sedang baik-baik saja, padahal kukira tidak.

Ada banyak yang hilang, ada banyak yang merutuk, tetapi beberapa mencoba tetap baik-baik saja agar segala sesuatunya tidak makin berat.

Kondisi seperti ini tidak pernah ada dalam skenario masa kecilku ketika membayangkan sebuah kehidupan dewasa. Tapi, barangkali kamu sudah mempersiapkannya, mungkin juga sudah memperkirakan bahwa waktu ini akan datang, cepat atau lambat. Sementara aku tidak. Aku sama sekali tidak siap ketika melihat beberapa kekacauan mulai muncul. Mencoba tenang, tetapi tetap panik.

Apa kamu tidak rindu membuat semuanya benar-benar baik-baik saja? Berjalan sebagaimana mestinya. Tapi kemudian pertanyaanku itu membuatku kembali bertanya, siapa yang sebenarnya tidak ingin baik-baik saja? Jangan-jangan aku. Siapa yang sebenarnya sangat rindu semuanya kembali baik-baik saja? Jangan-jangan aku juga.

Maaf.

Segala pertanyaan dan kecamuk dalam kepalaku hanya disebabkan oleh satu hal: aku rindu pulang. Karena kamu yang sedang dituduh tak baik-baik saja, aku harus menunda banyak perjalanan untuk pulang pada rumah yang sejak di rahim ibu aku sudah menandainya sebagai tempat melepas segala lelah.

Jika tak pulang, lelahku akan tetap bertumpuk, tidak terurai. Sebagaimana pemikiran-pemikiran manusia yang rumit tanpa sebab.

Hanya di bawah ketiak ibu, aku merasa bisa terbebas dengan napas sesak. Jika sudah seperti itu, pelan-pelan otakku bisa kembali menata hidup yang mungkin juga tidak menyenangkan-menyenangkan amat untuk dijalani, tetapi hidup tetap harus berjalan, bukan?

Begitulah. Kali ini, aku harus mampu bertahan. Semoga kamu cepat dinyatakan membaik.

Tidak ada komentar: