Hampir enam tahun. Iya. Saya bersama ponsel saya. Itu ponsel pertama saya. Ayah membelikannya karena nilai UN saya hampir sempurna. Harganya jangan ditanya. Masih sangat mahal. Lebih dari gaji sebulan ayah saya. Saya ingat. Kelas 1 SMA ketika itu. Menyenangkan sekali. Sejak mendapat ponsel itu, sama sekali saya takberniat ganti, baik nomor apalagi ponselnya.
Ah, tapi sayang. Segala sesuatu memang selalu berbatas. Termasuk ponsel saya. Akhir-akhir ini ponsel saya sudah menunjukkan tanda-tanda penuannya. Angka 2 sudah terlalu sensitif. Sudah tidak bisa bekerja secepat dulu. Otaknya sudah enggan diajak menampung banyak kenangan. Tanda getarnya juga sudah tidak berlaku lagi. Kasihan. Waktunya beristirahat.
Setelah mempertimbangkan banyak hal, saya memutuskan untuk membuat dia istirahat. Menemani saya kala senggang saja. Tidak harus bekerja keras untuk membantu pekerjaan saya. Saya membeli penggantinya. Mungkin generasi cicit dari ponsel saya tersebut. Harganya hanya setengah dari harga ponsel saya, tapi (mungkin) fiturnya jauh lebih banyak.
Sudah seminggu saya memakai ponsel baru. Ponsel lama sedikit terbengkalai, karena memang, saya mengisinya dengan nomor baru--yang hanya beberapa orang yang tahu. Sementara itu, ponsel baru--dengan nomor saya yang lama--menemani saya bekerja dan berhaha-hihi.
Ah, saya salah. Tidak hanya manusia, ponsel pun bisa cemburu. Kemarin, ponsel baru saya sama sekali tidak bisa digunakan. Tidak ada jaringan meskipun sudah saya refresh berkali-kali. Jadinya, saya harus menggunakan nomor baru dengan ponsel lama untuk menghubungi teman-teman saya. Padahal, kemarin saya sedang sibuk menjadi panitia tayang bincang di kampus saya.
Sesampainya di rumah, saya mencoba menukar nomor. Ajaib. Dua-duanya bisa mendapat jaringan. Aneh.
Tapi, tetap saja. Nomor lama saya memang sepertinya minta ganti cip. Nomor lama saya tidak bisa digunakan untuk mengirim sms, padahal masih bisa digunakan untuk menerima sms, menelpon, dan menyelancar dunia maya. Benar-benar aneh.
Ya ya ya. Saya sedikit mengambil kesimpulan bahwa ponsel pun bisa cemburu dan merajuk dengan caranya. Saya tertawa. Baru sekali saya ganti ponsel. Setelah enam tahun. Selalu (terlalu) setia pada apa pun!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar