Hurip iku Hurup
Jejering wong urip iku sejatine kudu bisa tansah aweh pepadhang marang sapa wae kang lagi nandhang pepeteng kanthi ikhlasing ati. Manawa hurip ora bisa aweh pepadhang iku tegese mati.
Senin, 06 Desember 2010
Perempuan Bersayap Ungu
Dan aku lupa. Kapan terakhir aku terbang. sudah lama. sayap ungu pemberian-Nya pun hanya tergantung di dinding kamarku. Berdebu. Sesekali kubersihkan. Lalu kuletakkan lagi di tempatnya. Dulu, dulu sekali. hampir setiap hari aku mengepakkan sayap ini. mengelilingi cakrawala. menembus awan. ungu pada sayapku berpendar indah. menimbulkan iri setiap orang. Tuhan (selalu) baik. Memberikan sayap ini padaku. Padahal aku tahu. Tuhan tak memberikannya pada setiap orang. Sayap ungu ini hanya untukku. Ya, harusnya aku bisa terbang jauh lebih tinggi daripada orang-orang yang tak punya sayap. bisa tahu lebih banyak. tapi, sayang. aku sama saja. aku malas untuk terbang. hanya melihat sayap ungu tergantung begitu saja. Maafkan aku Tuhan. Setelah ini, sayap ungu itu akan aku pasang kembali di punggungku. kukepakkan lagi. dan aku akan terbang. terbang menemuimu. di sana. entah di alam mana.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar