waktu memang terlalu cepat membawa kita pada hal lain. termasuk jatuh cinta. siapa sangka. aku bisa jatuh cinta padamu. setelah waktu-waktu yang lalu. yang takpernah ada kata kita. siapa sangka. pada akhirnya kita mengayuh sepeda bersama. menuju ujung jalan itu. melipat jarak. menyimpan rindu. atau bahkan merayu waktu. siapa sangka. pada akhirnya tuhan mempertemukan kita dengan cara yang takpernah dibayangkan. lalu, perasaan ini mengalir begitu saja. sebab, aku percaya, kamu akan datang tepat waktu. tidak terlambat. tidak tergesa-gesa.
begitulah. aku mengingatmu banyak-banyak. bukan sekadar mengingat. merindu lebih tepatnya. terlebih pada sore manis yang gerimis. setelah aku berjeda dengan banyak hal yang seringkali kaubilang sibuk itu. dan berkali aku bilang bahwa aku taksibuk. aku hanya mengisi waktu di antara jarak ratusan kilometer ini. menunggu pertemuan selanjutnya. percaya saja. toh, itu kenyataannya.